MAKALAH
PENJASKES
“LOMPAT
TINGGI”
Disusun Oleh :
Nama : Denta Entika Adhi
No. : 09
Kelas : XI IPS 3
SMA
NEGERI 2 BATANG
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Masyarakat
Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya
kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta
tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Suka/ tidak suka, mau/tidak bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan
ketinggalan dan mungkin disebut Negara “primitif”
Globalisasi adalah
suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal
batas wilayah. Globalisasi adalah suatu proses dari gagasan yang sengaja
dicari dan dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang
akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman
bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli
dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat
Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara
Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi
ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam
interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua
bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lain- lain. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat
kita hindari kehadirannya.Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.Pengaruh tersebut meliputi dua sisi
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
B. Maksud
dan Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, mengandung maksud
dan tujuan yaitu :
-
Sebagai bahan ajar penulis sendiri
-
Agar para pembaca lebih mengerti tentang dampak
globalisasi terhadap kehidupan sehari-hari.
-
Sebagai pemenuhan dari tugas yang diberikan
kepada penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
.Pengertian Lompat
Tinggi
Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga yang melakukan gerakan
lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Ukuran lapangan sama
dengan lompat jauh,
B. .Tahapan pada lompat tinggi
Semua gaya lompatan
dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
a)
Awalan, gerakan berlari menuju
mistar
b)
Tolakan, gerakan kaki menumpu
pada lantai untuk menaikkan badan
c)
Melayang, gaya dan kedudukan
badan ketika berada di udara dan di atas mistar.
d)
Mendarat, jatuhnya badan diatas
matras.
C.
Dalam lompat Tinggi ada
beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
1.
Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa
dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih
digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny
mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang
ekonomis.Cara melakukan:Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila
pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki
kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara
badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke
tempat awalan tadi.
2.
Gaya Guling sisi (Western
Roll)
Pada gaya ini sama
dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki
kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari
samping.
3.
Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil
awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang
penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.
Menumpu pada kaki
kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu
melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap.
Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat
atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila
tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan
dan berakhir pada bahu.
4.
Gaya Fosbury Flop
Cara melakukanya:
·
Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan
langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.
·
.Tolakan, Untuk tolakan
kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat
dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan.
Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan
disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan
keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat
dan dilakukan bersama-sama.
·
.Sikap badan diatas mistar,
sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan
dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur
melintang.
·
.Cara mendarat, mendarat
pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan
diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang
mendarat punggung dan bagian belakang kepala.
Yang diutamakan
dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang
terkontol.Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak.Capailah gerakan
yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan
keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan
mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas).Angkat
kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.
D.
Peraturan asas lompat
tinggi
Peserta mestilah melonjak
dengan sebelah kaki.Peserta boleh mula melompat di mana-mana ketinggian
permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta
menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan
atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat. Peserta yang
gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di
ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada
pertandingan. Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua
peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut
peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga
bahagian tengah disebelah atas padang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Lompat
tinggi merupakan olahraga yang menguji ketrampilan meompat dengan melewat tiang
mistar.Lompat tinggi adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini
untuk memperoleh lompatan setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut
dengan ketinggian tertentu.Tinggi tiang mistar yang harus dilewati atlet
minimal 2,5 meter, sedangkan panjang mistar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi
dilakukan di arena lapangan atletik.Lompat tinggi dilakukan tanpa bantun alat.
Dalam
pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati
ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh
mulai melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu
lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat.
Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat
apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang
sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan
itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak
meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak
dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara
menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta
akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan. Jika peserta
tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia
dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha
melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan.Pemenang ditentukan dengan
lompatan tertinggi yang dilewati.